“HAWAIIAN SIGHTS”
|
Setelah Sembilan
bulan beroperasi, Hawaiian Sights berusaha keras meminta bantuan dari
operator tur. Pada periode sebelumnya komentar dari banyak pihak menyatakan
bahwa tur jenis itu dibutuhkan dan akan terjual tanpa kesulitan, tetapi yang
mengherankan keberhasilan penjualan masih sulit dicapai.
Sebagai tur
berjalan kaki, Hawaiian Sights menjelajahi area paling sedikit dikunjungi
yang disebut “Olde Honolulu” yang biasanya dihindari bus-bus tur; (1) Pusat
Perkantoran Pemerintah dan Pusat Sejarah, (2) Pusat Kota atau Pusat Bisnis,
dan (3) Daerah Pecinan. Tur itu membuat turis berbaur dan bersahabat dengan
orang Hawaii yang “sebenarnya” jauh dari Waikiki dan dipandang sebagai
pengalaman baru lisan dan historis.
Tur dimulai
dengan pemandu/pembimbing menemui klien di lokasi yang telah direncanakan di
Waikiki. Kelompok itu akan naik bus kota dan diturunkan (20 menit kemudian)
didepan gedung pemerintah Negara bagian. Ceritanya berlanjut empat jam
berikutnya. Kelompok itu menghabiskan satu jam untuk makan siang dan
berbelanja di Fort Street Mall dan kembali lagi ke Waikiki dengan bus kota.
Gagasan mengenai
Hawaiian Sights muncul pada diri Evelyn Wako ketika dia mencatat bahwa tur
kota konvensional mengabaikan bagian terpenting Hawaii, yakni orang-orangnya.
Sebagian besar turis berkendara di Honolulu sambil melihat kota itu melalui
jendela bus. Evelyn merasa bahwa jika turis benar-benar ingin memahami
Hawaii, mereka harus turun dari bus. Evelyn tahu bahwa tur berjalan kaki
berhasil di Eropa, maka mengapa tidak akan berhasil di Hawaii ???
Konsep tur yang
memaksa pelanggan naik bus kota dan berjalan kaki begitu berbeda dengan tur
lain sehingga operator informasi perjalanan dan biro perjalanan memberi
Hawaii Sights sedikit dorongan dan kerja sama.
Mereka juga berkata struktur komisi dasar 20%
dari item produk $20 (harga eceran) tidak menghasilkan cukup penerimaan yang
menarik mereka.
Selama tiap-tiap
tur, pemandu akan naik bus kota bersama dengan kelompok mereka di
Pusat Sejarah. Sebelum naik bus, kelompok itu diberi pengarahan
singkat tentang apa yang akan dialami. Mereka diberi tahu bahwa lebih
dari 70% penduduk Hawaii adalah “non kaukasian”. Turis tersebut melihat
busnya akan berubah dari bus khusus turis menjadi bus lokal bila semakin jauh
begerak dari Waikiki.
Sifat Hawaiian
Sights yang tidak lazim itu menyebabkan dia dapat dimasukkan ke brosur tur
sejumlah operator tur dan dua perusahaan penerbangan. Karena penjualan lebih
rendah daripada yang diharapkan, Evelyn mencari cara mengiklankan turnya. Dia
merasa bahwa salah satu cara yang mungkin adalah membagi-bagikan brosur ke
para turis dijalan.
Dia sedang
berfikir untuk memperkerjakan gadis-gadis yang memakai rok dari
rumput untuk bertindak sebagai salesgirl. Itu pasti akan mendapatkan reaksi
negatif dari kelompok-kelompok tertentu penduduk Hawaii. Evelyn tahu bahwa
biro perjalanan hotel masih merupakan alat penjualan kunci. Operator-operator
biro bersikap negatif sejak awalnya. Mereka merasa bahwa klien mereka kelas
atas sehingga kurang pas bila naik bus kota.
Turis yang telah
ikut tur berjalan kaki pada Hawaiian Sights memeringkat tur jauh lebih unggul
dibandingkan tur bus konvensional. Hawaiian Sights menawarkan jaminan
“kepuasan terjamin, bila tidak, uang kembali,” sebegitu jauh tidak ada
pelanggan yang telah menyatakan kekecewaan. Dengan semua yang baik-baik itu,
yang mengherankan Evelyn belum menemukan cara menarik jumlah turis yang
memadai yang dapat membuat bisnis baru itu menguntungkan.
|
Pertanyaan
:
|
1. Apakah anda
yakin bahwa Hawaiian Sigths akan menjadi daya tarik bagi kebanyakan turis
yang mengunjungi Hawaii ? Jika tidak yakin apa alasannya ?
2. Bagaimana
profil yang mungkin atas segmen pasar Hawaiian Sighths ?
3. Teknik-teknik
promosi apa yang dapat digunakan Evelyn untuk menjual tur itu ke turis?; ke
operator tur?; ke petugas biro perjalanan?
4. Menurut
anda, mengapa biro perjalanan dan operator perjalanan tidak bersemangat
menyambut Hawaiian Sights?
5. Apa
pendapat anda mengenai gagasan Evelyn mempekerjakan gadis-gadis dan memberi
mereka rok hula untuk membagi-bagikan brosur dipinggir jalan Waikiki kepara
turis yang lewat?
|
Jawaban
1.
Menurut
pendapat saya, saya yakin bahwa Hawaiian Sights dapat menjadi daya tarik bagi
kebanyakan turis. Tetapi kita harus memberikan informasi yang cukup dan
meyakinkan terhadap wisatawan, tentang jenis dari wisata ini. Sehingga mereka
tahu dan mencoba wisata ini.
2.
Segmen
pasar yang mungkin atas segmen pasar Hawaiian sights adalah wisatawan yang
mempunyai jika adventure atau wisatawan yang menyukai berjalan, dan mengetahui
segala sesuatunya dengan dekat atau kontak langsung. Untuk segmen ini juga baik
untuk anak sampai dewasa, kalo sudah berumur saya kira tidak, karena ini wisata
dengan berjalan kaki.
3.
Teknik-teknik
yang di gunakan Evelyn yaitu membuat brosur tur ke sejumlah sejumlah operator tur dan
perusahaan penerbangan. Di samping itu Evelyn juga membagi-bagikan brosur
kepada para turis dijalan. Menurut saran saya lebih baik Evelyn membut promosi
melalui media on-line dengan memaparkan jenis wisata ini, serta yang menjadi
daya tarik dari wisata ini.
4.
Karena Hawaiian Sights merupakan jenis
wisata baru dan sulit dikembangkan atau mendapatkan konsumen, berbeda dengan
yang di Eropa. Karena ini merupakan wisata berjalan yang masih awam di Hawaii Selain
itu tempat ini dari segi akses juga jarang dilewati oleh kendaran wisata yang
membawa tamu.
5.
Menurut
pendapat saya itu sah-sah saja jika memakai atau memperkerjakan gadis- gadis
dengan memakai rok hula, namun seperti yang dipaparkan pada cerita di atas itu
akan memberikan dampak yang negatif bagi penduduk di Hawaii. Lebih baik Evelyn
membagi-bagikan brosur dengan cara yang tepat misalkan mengadakan kerja sama
dengan hotel atau biro perjalanan untuk mendapatkan wisatawan.
Nama : Suryantha Ruswanda Putra
Niman : 10401042
Kelas : DIV MPH A / Smt 6