Bagaimana
Pelayan Restoran Menilai Anda (Marketing-1)
Bagaimana Pelayan Restoran MenilaiAnda
Setiap kali duduk di restoran, Anda
akan dinilai. Fenomena itu dinamakan "membaca meja" dan para staf —
baik di restoran mahal maupun jaringan restoran, sama-sama berlatih teknik ini,
demikian laporan The Wall Street Journal.
Selain kemampuan memilih menu, dan
mengingat makanan spesial, seorang pelayan yang baik bisa mengantisipasi
kebutuhan dari pelanggannya hanya dengan sekali lirik. Di jaringan restoran
yang tersebar di seluruh kota mereka dilatih melakukan itu.
Pelayan di Denny's, T.G.I Fridays,
dan Romano's Macaroni Grill kini diajarkan untuk memperhatikan gerakan-gerakan
halus dan komentar dari pelanggan mereka. Tujuannya dua: memberikan pengalaman
makan yang lebih baik dengan memprediksi kebutuhan pelanggan, dan pada akhirnya
tentu saja demi uang tip yang lebih besar.
Beberapa sinyal jelas yang
diperhatikan para pelayan. Kelompok bersahabat dan senang berbicara yang
melakukan kontak mata satu sama lain dan dengan pelayan mereka. Mereka biasanya
memesan menu koktail atau pencuci mulut. Mereka juga menginginkan pelayan yang
mau bercakap-cakap.
Lain lagi dengan meja resmi, yang
hanya ingin makanannya terhidang tepat waktu.
Di restoran yang ramah terhadap anak
kecil, peran psikolog anak dibutuhkan di sini. Jika seorang anak membenci
sayuran, maka pelayan mungkin meminta bagian dapur menyingkirkan sayuran dari
burger mereka. Masalah pencuci mulut, mereka diam-diam memberikan menu kepada
ibu di meja untuk menghindari jeritan dan teriakan sang anak.
Sudah jelas, ibu adalah pemimpin
meja keluarga, dan selalu mendapatkan perhatian penuh para pelayan. Namanya
juga pemimpin.
Sebelum berpikir Anda orang yang
"tidak terbaca," ada pertanyaan untuk Anda: apakah pernah ada yang
bertanya apakah Anda menginginkan dressing untuk salad diletakan di sisi piring
atau apakah Anda punya alergi? Anda mungkin jenis yang disebut para pelayan
sebagai "gila kontrol”.
"Orang ini harus berperan
sebagai pelayan, koki, dan manajer," tulis sumber dalam industri restoran
yang memiliki nama samaran Teleburst. "Orang ini tidak bisa membiarkan
koki membuat resep tanpa mengubah sesuatu."
Jika Anda bingung dengan menu atau
mengajukan banyak permintaan dan pertanyaan untuk pesanan yang sederhana,
pelayan Anda akan menenangkan dengan melakukan petunjuk dari segala aspek
pesanan Anda. Itu tidak berarti dia benar-benar peduli atau memberikan
perhatian.
"Membaca sebuah meja harus
menempatkan Anda dalam kepala tamu," tulis Teleburst dalam blognya tentang
industri pelayanan.
Kini setelah mengetahui bahwa Anda
sudah dibaca, bagaimana cara memanfaatkan hal tersebut? Coba tengok beberapa
tips dari para pro.
Berbusana untuk layanan cepat: Dalam
bahasa pelayan, gaun, celana dan reservasi awal yang efisien sangat dibutuhkan.
Tidak peduli apakah Anda harus buru-buru mengejar jadwal film atau tidak,
sinyal yang Anda berikan adalah 'ringkas.'
Untuk perhatian khusus di meja yang
besar, buat reservasi: Pelayan akan mencari pemimpin dari setiap meja — orang
yang memesan meja, mengontrol pesanan minum, atau memimpin pembicaraan. Dia
kemungkinan besar, jika bukan yang membayar tagihan, berarti yang memiliki
pengaruh besar akan pilihan makanan, dan tentu saja mengurus masalah uang tip.
Untuk tuangan terbanyak dari botol
anggur bersama, ambil menu minuman dulu: Itu membuktikan pelayan kalau Anda
memperhatikan apa isi gelas Anda, dan mereka cenderung akan menuangkan pertama
kali ke gelas Anda setiap ada botol yang datang.
Untuk layanan kelas atas: Menurut
penelitian Journal, pelanggan "moody" yang tidak terpengaruh dengan
ucapan pelayan kemungkinan besar akan melakukan pesanan yang detail dan memakan
banyak waktu. Mengatakan kalau rasa makanan "ok" juga cenderung
memperlihakan ketidakpuasan pasif-agresif yang bisa menggiring kepada
sedikitnya bonus.
Di sisi lain, pelanggan santai yang
menikmati pembicaraan dengan pelayan mungkin tidak akan mendapatkan pesanan
lebih cepat tapi menurut blogger tersebut, mereka adalah standar utama.
Memenangkan pelayan Anda dengan
sedikit pemanis bisa mendapatkan pelayanan utama di jam-jam sibuk. Bahkan hal
tersebut bisa memberikan tuangan anggur yang lebih banyak atau hal ekstra
lainnya sebagai bentuk terima kasih dari pelayan Anda. Kesampingkan masalah
psikologi, karma baik akan bertahan lama.
Tugas anda:
Berilah
komentar anda terhadap artikel tersebut dari aspek pemasaran yang anda ketahui!
(Give your comment on this
article from the aspect marketing as you know!)
Menurut pendapat saya, mengenai artikel diatas adalah bagaimana cara
membaca atau menilai apa yang kira-kira dipesan oleh tamu mulai dari sikap
tamu. Sikap tamu yang saya maksudkan adalah ada yang menginginkan pelayanan cepat,
ada yang menyukai pembicaraan atau kontak dengan pelayan dalam waktu yang cukup
lama, ada yang menginginkan bahan dalam sebuah menu harus di singkirkan karena
berbagai masalah; seperti alergi atau tidak suka dengan sayuran,dll. Kita
sebagai pelayan harus tahu atau setidaknya sudah memprediksikan hal-hal
tersebut berdasarkan pengalaman si pelayan, dan harus bersifat flexsibel
terhadap permintaan tamu dalam memesanan menu. Karena sudah tentu guest atau
tamu adalah raja atau konsumen yang memberikan laba kepada perusahaan. Jika
kita sebagai pelayan sudah bisa membuat tamu menjadi puas dengan apa yang kita
berikan, maka tamu tersebut akan kembali lagi ke restaurant tersebut. Sehingga
restaurant tersebut tidak kehilangan pelanggan di kemudian hari.
Nama : Suryantha Ruswanda Putra
Niman : 10401042
Kelas : DIV MPH A Smt 6